Bea Cukai Bukan..........Saja (silakan isi sendiri)

Tadi pagi diadakan apel luar biasa dalam rangka Hari Bea Cukai ke 71 yang jatuh tanggal 1 Oktober kemarin. Setelah ada ralat, akhirnya dress code apel adalah Pakaian Dinas Upacara (PDU) bukan Pakaian Dinas Harian (PDH). Alhamdulillah, jadinya PDU dipakai juga setelah terakhir dipakai hujan-hujanan bulan Januari kemarin saat apel Hari Pabean Internasional. Hehehehe.

Mumpung momennya "pas banget" tak ada salahnya untuk didokumentasikan dalam bentuk tulisan. Kenapa? Karena kalau buat video sudah ada ahlinya dan alhamdulillah sang ahli berhasil membawa nama kantor mendapatkan juara 1 video lipsync "Terlena", cek tautan videonya disini. Congrats, ma bro!
Meski sudah sekitar 11 tahun saya menjadi pegawai Bea Cukai (BC) sepertinya ini tulisan panjang saya yang pertama tentang BC. Biasanya sih cuma status-status pendek di halaman media sosial baik itu Facebook, Instagram, Twitter maupun Path (sekarang sudah ga lagi pake meski belom deactivate). Jadi bukan karena tidak bangga dan cinta sama BC ya tetapi lebih karena sudah terpengaruh budaya pop yang lebih suka tulisan yang serba singkat dan padat.

1.Why?

Mungkin lebih enak bila saya memulainya dari awal, bukan hanya dari awal karir namun justru saat mulai ikat janji untuk studi di lembaga pendidikan dibawah naungan Kementerian Keuangan yang bernama STAN (dulunya). Tentang STAN silakan cari ya, gampang kok.
Well, selepas sekolah karena gagal menggapai yang diinginkan maka saya memilih ikut pilihan orang tua. Bapak menyuruh saya daftar STIS dan UMPTN sedangkan ibu menyuruh untuk daftar yang ada kaitannya dengan ekonomi, akhirnya dipilihlah STAN. I had no any idea about STAN. Hanya satu, menuruti perintah orang tua. Alhamdulillah diterima di STAN dan UMPTN dapat di UNY. Dengan alasan ekonomi dan ingin cepat kerja maka dipilihlah STAN dengan program studi Diploma 1 spesialisasi Kebendaharaan Negara.
Alasan kenapa pilih D1 sudah jelas yaitu ingin cepat kerja. Sedangkan alasan pilih spesialisasi Kebendaharaan Negara karena ada senior seorganisasi di SMA yang di spesialisasi yang sama dan kuliahnya di Semarang. Atau dengan  kata lain saya ingin kuliah di Semarang agar tidak jauh dari Magelang. Tetapi apa daya, tempat studi saya malah ditentukan di Yogyakarta, tepatnya di BDK III Yogyakarta. Alhamdulillah, lebih dekat dengan Magelang.
Satu lagi alasan kenapa saya pilih Kebendaharaan Negara karena saya menghindari Pajak dan Bea Cukai! Bukan karena tidak suka, tetapi saya takut. Saya takut godaannya. Waktu itu yang saya tahu, BC dan Pajak itu tugasnya berkaitan dengan penerimaan negara dimana risiko penyelewengan jabatan dan godaan untuk tidak amanah kepada tugas pokoknya sangat besar. Maka dari itu saya memilih untuk menjaga 'kran' kas negara bukan sumber kas negara. Meski di kemudian hari saya menyadari risiko dan godaannya juga sama besar.

2. Transfer


Usai lulus studi spesialisasi Kebendaharaan Negara yang saat itu sedang seru-serunya mulai melaksanakan UU No 1 2004 tentang Perbendaharaan Negara, kami ber-10 secara bergantian dipanggil menghadap Kepala BDK saat malam perpisahan. Diajak salaman kemudian ngobrol ringan sebentar kemudian keluar begitu seterunya sampai habis kami ber-10. Kami tak tahu apa yang akan terjadi dan sedang terjadi.
Beberapa waktu kemudian kami mulai magang alias penempatan sementara. Sebagian besar kawan ke KPPN Yogyakarta dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Yogyakarta. Namun tidak dengan kami ber-10 tadi. Kami diperintah untuk melapor ke Kanwil Ditjen Bea Cukai (DJBC) Jawa Tengah dan DIY di Semarang. Haaaa????? Ya, saya menyebutnya waktu itu kami ditransfer.

3. Probie

Saya dengan latar belakang studi perbendaharaan negara jelas nol besar mengenai kepabeanan dan cukai. Dalam bayangan saya saat itu Bea dan Cukai adalah bea dan cukai saja. Syukur alhamdulillah saya ditugaskan di Kanwil DJBC Jateng dan DIY di bagian umum tepatnya di Subbagian Keuangan, dimana ternyata apa yang menjadi tugas saya nyambung dengan yang saya pelajari saat kuliah. Hanya saja cuma beda sisi, yaitu sisi satker bukan sisi KPPN. Syukur saat kuliah dulu mempelajari kedua sisi tersebut.
Saat itu saya mulai mengetahui bahwa BC bukan hanya bea dan cukai saja tetapi "Bea", "dan", "Cukai". Ada "dan" diantara kata bea dan kata cukai. Yap, disitulah kami ber-10 tadi difungsikan. Tepat pada saat UU No 1 2004 mulai diterapkan jelas dibutuhkan banyak pegawai yang minimal sudah kenal dengan ketentuan pelaksanaan UU tersebut jadi daripada harus men-train pegawai yang sudah ada kenapa tidak ambil yang sudah kenal? (kira-kira seperti itulah analisa saya kenapa kami ber-10 di transfer ke BC, benar atau tidak, who knows? hehehehe)

4. Gaijin


Publik jelas tidak akan mengerti bahwa saya adalah pegawai "dan" di BC saat itu. Orang-orang sekitar saya tahunya saya di BC artinya paham apa sih BC itu dan bagaimana sih kepabeanan dan cukai itu bekerja. Alhamdulillah berangkat dari nol kemudian mulai ikut berbagai diklat yang berkaitan dengan kepabeanan dan cukai. Tak lupa tentunya diklat kesamaptaan yang bagi sebagian besar pegawai BC indah untuk dikenang dan diceritakan tetapi tidak untuk diulang. Hehehehe.
Pelan-pelan, sedikit demi sedikit bisa menyatu dengan keluarga besar BC meski dulu berasal dari Kebendaharaan Negara. Good Things Need Process.

5. Kemudian

Setelah sempat merasakan tugas belajar selama 2 tahun, saya diberi amanah untuk menjelajahi bidang kepabeanan. Apa yang sudah saya dapat di diklat diujikan di dunia nyata, di dunia kerja. Mulai dari menjadi staf administrasi PFPD, mengurus beberapa perizinan terkait kegiatan kawasan berikat, menatausahakan tempat penimbunan pabean, hingga melakukan pemeriksaan fisik barang di lapangan. Pengalaman tersebut berharga bagi saya pribadi dan karir di BC tentunya. Seperti pernah atasan saya katakan kepada saya saat saya bimbang ketika akan ditugaskan di lapangan, beliau berkata kurang lebih seperti ini,
"bersyukur kamu ke lapangan sekarang, karena kamu akan dapat pengalaman yang akan sangat membantu saat kamu berada di levelku seperti sekarang, bayangkan bila kamu dilevelku sekarang tetapi kamu tidak pernah tahu lapangan itu seperti apa?"
Saat itu saya langsung "jleb" dan menjawab "saya siap di lapangan!".

6. Kini

A post shared by Trada Stya (@tradastya) on

Setelah mendapat pengalaman kerja di kepabeanan kini saya kembali menjadi pegawai "dan". Meski bernaung di bawah Bagian Umum namun sebenarnya tugas saya saat ini tetap bersinggungan dengan kepabeanan namun di sisi sistem aplikasi komputernya, bukan di lapangannya. Yap, bisa dibilang komputer adalah bagian dari hidup saya.
Berawal dari perkenalan dengan internet di pertengahan masa SMA berlanjut dengan mendapat sebuah PC rakitan bekas saat kuliah dan mendapat mentor seorang kawan yang jago komputer jadilah saya seperti sekarang. Komputer dan hal-hal yang berbau teknologi informasi sungguh mendapat bagian dalam hidup saya.
Begitu juga dalam pekerjaan saya di BC. Komputer menjadi alat kerja masa kini. Komputer membantu pekerjaan saya di BC. Itulah awal saya kenal komputer hingga kini menjadi pegiat pemrograman aplikasi berbasis web di tempat saya bekerja.
BC sebagai sebagai sebuah institusi memiliki banyak bagian didalamnya mulai dari pelayanan dan pengawasan di bidang kepabeanan, cukai, operasional perkantoran, sistem informasi hingga bagian-bagian lain yang mungkin tidak saya sebutkan tetapi ada dan membantu dalam menjalan tugas dan fungsi BC sebagai institusi kepabeanan dan cukai. Semua bagian menjalankan peran masing-masing sesuai dengan porsinya namun semua itu bertujuan untuk mendukung kelancaran  pelaksanaan tugas dan fungsi BC.
Hal ini semakin menyadarkan saya pribadi bahwa apapun yang kita kerjakan di institusi tempat kita bekerja selalu berusaha menjadi pribadi yang positif, produktif dan kontributif. Niscaya seperti saya kutip dari tulisan salah satu komandan saya disini yaitu :
"Meski Bukan Bea, Bukan Cukai jangan pernah berkecil hati karena setiap yang kita kerjakan demi intitusi tercinta kita akan dicatat oleh sejarah, teruslah belajar pada alam raya agar semesta mengaminkan segala keinginan kita, terus belajar kepada siapa saja menjunjung tinggi sikap profesinal dan serta istiqomah dalam integritas untuk #beacukaimakinbaik."

~Selamat Hari Bea Cukai~

Komentar

  1. Hihi.. Jltulisane jleb tenan om. Sajake rada kuwalikan karo aku om. Sejak awal masuk BC, aku malah wis madep mantep dadi pegawai dan. Dan apa yg sdh ditanamkan dlm pikiran, mjd kenyataan. 11 thn masa kerja, hny 2.5 thn saja "keluar jalur". Ketika yg lain pengen ngrasain di bidang A B C, saya tetep ingin mjd "spesialis".
    Dan 11 masa kerja, saya ndak pernah share di medsos tempat kerja + foto saya dg seragam :-)
    Hehe.. Bukannya gak bangga, hny berjaga-jaga.

    Selamat hari Bea Cukai om trada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. siap om Wahid, seperti yg saya tulis diatas apapun yg kita kerjakan selalu berusahalah menjadi pribadi yg positif, produktif dan kontributif bagi tempat kerja kita. Sukses selalu om...

      Hapus

Posting Komentar